Strategi Pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
Diferensiasi
Konten
Berhubungan
dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan
belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan
aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
·
Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat
intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan
atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau
pengetahuan baru yang akan diajarkan.
·
Minat merupakan salah satu motivator penting
bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Murid yang
berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk
membedakan melalui minat adalah untuk “menghubungkan” murid pada pelajaran
untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan
dapat meningkatkan kinerja murid dalam hal ini salah satu contohnya setiap
murid memiliki gaya belajar yang berbeda.
·
Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan
profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar
secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan metode dan
pendekatan mengajar mereka.
Diferensiasi
Proses
Dalam
kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid akan belajar secara
berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan jumlah bantuan yang akan diberikan
pada murid-murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa
sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat
belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario
pembelajaran yang akan dirancang. Cara diferensiasi proses di antaranya:
·
Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja
membangun pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan
kompleksitas yang berbeda.
·
Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan
melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi
berbagai materi yang dipelajari.
·
Membuat agenda individual untuk murid,
misalnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas
serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid. Jika
murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat selesai
melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka
·
Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil
untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid
yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk
mengejar topik secara lebih mendalam.
·
Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang
mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
·
Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang
sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.
Diferensiasi
Produk
Produk adalah
hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru. Produk adalah
sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes,
pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling
penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang berhubungan dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Cara
mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan
mempertimbangkan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu sebelum memberikan
penugasan produk. Penugasan produk harus membantu murid secara individual atau
kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka pelajari selama
periode waktu tertentu (satu semester atau satu tahun). Produk sangat penting
karena mewakili pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga
merupakan elemen kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh murid.
Diferensiasi
produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan
memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran
yang diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspetasi pada
murid, di antaranya menentukan:
1) kualitas pekerjaan apa yang diinginkan;
2) konten apa yang harus ada pada produk;
3) Bagaimana cara mengerjakannya;
4) Sifat dari produk akhir apa yang diharapkan
Walaupun
murid memberikan informasi tambahan membantu guru memodifikasi prasyarat produk
yang harus dihasilkan agar sesuai dengan kesiapan, minat dan kebutuhan belajar
individu namun gurulah yang tetap harus mengetahui dan mengkomunikasikan
indikator kualitas dari produk tersebut.
Lingkungan yang Mendukung
Pembelajaran yang Berdiferensiasi
Apa yang
kita lakukan sebagai guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun
dengan “learning community” atau komunitas belajar yaitu komunitas
yang semua anggotanya adalah pembelajar. Guru akan mengembangkan murid-muridnya
untuk mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik yang selalu mendukung
lingkungan belajar. Komunitas belajar yang efektif mendukung pembelajaran
berdiferensiasi adalah:
1.
Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa
disambut dengan baik. Iklim ini bukan hanya dilihat dari sikap dan
tindakan guru yang ramah dan menyabut murid tetapi juga sikap yang ditunjukkan
antarmurid. Ruang kelas akan dipenuhi dengan hasil belajar murid atau berbagai
hal di mama murid berperan di dalamnya.
2.
Setiap orang dalam kelas akan saling menghargai. Baik guru murid
orang tua maupun kepala sekolah akan berbagi kebutuhan, perasaan diterima,
dihormati, aman sukses dan sebagainya. Apapun perbedaan yang dimiliki mereka
semua tentu memiliki perasaan dan emosi manusia yang sama oleh karena itu dalam
kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi guru akan
membelajarkan murid muridnya untuk membedakan perasaan yang mereka miliki
terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang dan nilai dari orang tersebut. Guru
membantu murid memecahkan secara konsruktif dan tidak akan pernah membuat
perasaan siapapun menjadi kecil.
3.
Murid akan merasa aman. Aman tidak hanya
secara fisik tetapi juga secara psikis. Murid-murid yang berada dalam kelas
tahu persis mereka boleh bertanya jika membutuhkan bertanya, mengatakan tidak
tahu jika tidak tahu. Mereka tahu bahwa dalam belajar mereka dapat mengambil
risiko untuk mencoba berbagai ide-ide kreatif.
4.
Ada harapan bagi pertumbuhan. Tujuan
pembelajaran berdiferensiasi untuk membantu setiap murid tumbuh semaksimal
mungkin sesuai kemampuannya. Dengan demikian guru akan berusaha mengetahui
perkembangan setiap muridnya dan perkembangan kelasnya secara keseluruhan.
Murid juga akan belajar memaknai pertumbuhan mereka sendiri. Mereka akan
berbicara tujuan pembelajaran dan cara pencapaiannya. Semua pertumbuhan yang
ditunjukkan murid seberapa kecilnya akan layak dicatat dan diperhatikan oleh
guru. Pertumbuhan setiap murid akan berbeda-beda bentuknya. Pertumbuhan
tersebut adalah sebuah perayaan dan pertumbuhan tersebut tidak akan lebih daripada
apapun.
5.
Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan. Guru mencari tahu di
mana posisi murid dikaitkan dengan tujuan pembelajaran utama yang ingin dicapai
dan kemudian memberikan pengalaman belajar yang akan mendorong murid
sedikit lebih jauh dan lebih cepat daripada kemampuan mereka saat ini atau zona
nyaman mereka. Guru akan merancang pembelajaran yang sedikit melampaui apa yang
murid kuasai saat itu, pada saat itu murid akan keluar dari zona nyaman
mereka dan merasakan sedikit tantangan. Saat murid mengalami tantangan tersebut
guru akan memastikan bahwa dukungan akan diberikan pada murid tersebut,
sehingga tantangan tersebut dapat dilampaui sehingga murid tidak akan menjadi
frustasi. Bantuan atau dukungan inilah yang disebut “scaffolding”.
Jadi pembelajaran yang dirancang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit
sehingga setiap murid dapat merasakan kesuksesan.
6.
Ada keadilan dalam bentuk nyata. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, adil berarti berusaha memastikan
semua murid mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk tumbuh dan sukses.
Murid dan guru adalah sebuah tim untuk berusaha untuk berusaha memastikan
bahwa kelas berjalan dengan baik untuk semua orang di kelas tersebut.
7.
Guru dan berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan
bersama. Setiap orang harus mengambil tanggung jawab baik
untuk kesejahteraan diri mereka sendiri maupun kesejahteraan orang lain. Untuk
itu guru dan murid bekerja sama untuk kesuksesan bersama. Walaupun guru
pemimpin kelas, namun murid juga secara sadar mengambil tanggung jawab untuk
kesuksesan kelasnya. Mereka akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka,
memecahkan semua permasalahan dengan cara yang konstruktif dan akan
membantu mengembangkan rutinitas yang efektif.
Komentar
Posting Komentar